Bisnis Listrik INTA Mulai Menyala
PLTU Bengkulu yang dimiliki INTA melalui Anak Usaha TLB Mulai Uji Coba
Bengkulu, 15 November 2019 – Sebagai bukti nyata keseriusan PT Intraco Penta, Tbk (INTA) dalam meraih visi membangun ekonomi lokal, pada hari ini melalui entitas anak PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) yang merupakan joint venture antara PT Inta Daya Perkasa (yang dimiliki sepenuhnya oleh INTA) dengan Bengkulu Power Hongkong Ltd, anak perusahaan Power China Resources Ltd, TLB telah berhasil melaksanakan first firing (penyalaan turbin PLTU pertama kali) di salah satu unit pembangkit yang telah selesai pembangunannya. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara dengan kapasitas 2x100MW di Propinsi Bengkulu telah mulai dibangun sejak tahun 2016 dimana rencananya akan mulai berjalan penuh pada kuartal I‐2020.
PLTU di Bengkulu merupakan portofolio kedua pembangkit listrik milik grup INTA setelah PT TJK Power di Batam yang merupakan satu‐satunya PLTU di Batam yg memasok energi listrik ke PLN Batam. Sesuai perjanjian jual‐beli tenaga listrik (Power Purchase Agreement) antara TLB dengan PLN yang ditandatangi pada 2015, PLTU ini akan memasok listrik kepada PLN selama 25 tahun sejak rencana rampung tahun depan.
Direktur Utama INTA Petrus Halim mengungkapkan, ”Kami sangat bersyukur tahapan pembangunan PLTU di Bengkulu ini berjalan dengan lancar dimana hari ini memasuki tahap first firing unit 1,” Lanjutnya, “Kami berharap jika PLTU pertama di Bengkulu ini selesai awal tahun depan, maka akan memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal selain sebagai bagian dari program pemerintah dalam pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt yang sejalan dengan visi INTA dalam mengembangkan ekonomi masyarakat lokal di Indonesia”.
Willianto Febriansa, Komisaris Utama PT TLB mengungkapkan, “Pembangunan PLTU Bengkulu ini merupakan salah satu proyek penting dalam sistem tenaga listrik Sumatera dalam upaya memenuhi pertumbuhan permintaan tenaga listrik dan berpotensi mengundang banyak investor untuk masuk ke Provinsi Bengkulu,” ungkapnya. Total investasi untuk proyek ini diperkirakan sekitar USD360juta dan didukung pendanaan dari perbankan serta modal TLB sendiri.
Sebagai penutup Petrus menambahkan, “Kami berharap setelah tahapan first firing, tahapan berikutnya untuk unit kedua akan berjalan lancar tahun depan. Ditunjang oleh pengalaman INTA grup selama lebih dari 45 tahun serta dukungan berbagai unsur pemerintah, masyarakat, dan instansi‐instansi terkait kami yakin PLTU ini dapat memberikan keandalan listrik bagi masyarakat dan industri di Bengkulu.” ujar Petrus di sela‐sela acara first firing PLTU Bengkulu.
Sekilas PT Intraco Penta,Tbk. (“INTA Group”)
INTA yang berdiri sejak tahun 1970 memiliki misi menjadi penyedia solusi total dalam pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan melalui kolaborasi yang saling menguntungkan dengan pelanggan, pemerintah dan mitra usaha. Hal ini bertujuan untuk mencapai visi di tahun 2020 dalam menjadi perusahaan yang membangun ekonomi setempat (Local Economy Development Enterprise/LED). Visi ini memampukan INTA untuk lebih banyak berperan dalam mengembangkan perekonomian lokal dengan membangun infrastruktur dan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Solusi total yang disediakan INTA Group guna mencapai kolaborasi yang saling menguntungkan terdiri atas solusi penjualan dan layanan alat berat dan konstruksi, solusi di bidang pembiayaan, sewa, jasa pertambangan, solusi fabrikasi dan engineering, solusi di bidang pertambangan dan energi serta solusi di bidang infrastruktur kelistrikan sendiri sebagai pelengkap value chain.
Hal ini diwujudkan melalui berbagai anak perusahaan dalam grup INTA, antara lain: keagenan alat berat merek Volvo, SDLG (wilayah Kalimantan, Sulawesi & Maluku) serta Dresta melalui PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) serta penjualan dan layanan merek Sinotruk, Mahindra, Bobcat, Doosan dan Sany Palfinger serta Tata Motor (wilayah Kalimantan) melalui PT Intraco Penta Wahana (IPW). Untuk layanan pembiayaan dilaksanakan melalui anak perusahaan PT Intan Baruprana Finance, Tbk. (IBF). Sementara itu, jasa pertambangan dijalankan melalui bisnis penyewaan alat berat lewat PT Terra Factor Indonesia serta fabrikasi dan engineering melalui PT Columbia Chrome Indonesia. Perseroan juga memiliki bisnis sumber daya dan energi melalui anak perusahaannya, PT INTA Resources.
Solusi terbaru INTA di bidang infrastruktur kelistrikan diwujudkan melalui PT Inta Daya Perkasa yang memiliki saham di PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) yang berpatungan dengan Bengkulu Power Hongkong Ltd, anak perusahaan Power China Resources Ltd dari RRT. TLB saat ini sedang dalam proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Bengkulu berkapasitas 2x100MW. INTA juga memiliki saham PT Petra Unggul Sejahtera (PUS) sebanyak 30% yang merupakan salah satu pemiliki PT TJK Power yang merupakan pemilik dan pengelola PLTU di Batam berkapasitas 2x55MW yang sudah beroperasi secara komersial sejak 2012.
INTA Group dan anak perusahaannya memiliki lebih dari 40 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dengan didukung oleh sekitar 1.300 sumber daya manusia handal dan berdedikasi.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Untuk keterangan lebih lanjut mengenai INTA bisa diperoleh pada www.intracopenta.com atau silahkan hubungi: corpsec@intracopenta.com atau ferdinand.dion@intracopenta.com